WAJIB MEMAKAI MASKER APABILA MEMASUKI PEKARANGAN SEKOLAH_____WAJIB MEMAKAI MASKER APABILA MEMASUKI PEKARANGAN SEKOLAH______WAJIB MEMAKAI MASKER APABILA MEMASUKI PEKARANGAN SEKOLAH Berita

Berita

Krida Duta Bahasa Sekolah Penggiat Literasi SMPN 1

QUOTE OF THE DAY


SUBSCRIBE

Kontak

Alamat :

Jln Peutua Husein, Kelurahan Gampong Jawa

Telepon :

(0646)21173

Email :

smpnegeriidi@gmail.com

Website :

smpn1idi.sch.id

Media Sosial :

Sekolah Ramah Anak

Rumah Belajar

FACEBOOK KAMI

Calendar

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

NURLIS, TENAGA PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 IDI REBUT JUARA II LOMBA TENAGA PERPUSTAKAAN BERPRESTASI 2022

SMP Negeri 1 Idi berhasil meraih juara II atas nama NURLIS dalam perlombaan Tenaga Perpustakaan Berprestasi tingkat SMP se-Kabupaten Aceh Timur pada tanggal 29 Agustus 2022 di SMP Negeri 1 Idi.   



Kepala SMP Negeri 1 Idi dalam tulisan Facebook-nya mengatakan bahwa beliau sangat bangga akan prestasi yang diraih oleh saudari Nurlis. Hal ini merupakan wujud keyakinan  Ibu Kepsek kepada saudari Nurlis akan mampu menjadi juara. 

Kalau yang ini, Nurlis namanya.Tenaga Pustakawan SMP N 1 IDI. Saya menganggapnya seperti anak sendiri, mengingat usianya yang tidak terpaut terlalu jauh dari usia ananda tertua saya. Sebelumnya ananda Nurlis adalah staff TU yang tugasnya mengetik surat-surat.
Saat mulai bertugas di SMP N 1 IDI, saya mengembangkan perpustakaan sekolah menjadi tiga ruangan terpisah. Pustaka Bina Ilmu khusus untuk buku-buku paket dan buku pelajaran, Pustaka Ceria untuk buku-buku cerita serta Pustaka PAI khusus untuk buku-buku Islami dan keagamaan. Oleh karena di sekolah tidak ada yang spesialisasi perpustakaan apalagi tenaga TU hanya dua orang berstatus PNS, maka saya menugaskan beberapa staff non PNS untuk mengelola perpustakaan tersebut. Nurlis salah satunya. Lulusan D3 yang berstatus pegawai bakti.



Mulanya ananda Nurlis tidak paham sama sekali masalah pengelolaan perpustakaan yang benar. Pasangannya yang saya tugaskan bersama dalam satu ruang juga sama-sama tidak paham. Awalnya mereka ragu, namun selaku pimpinan saya tegaskan bahwa "Tidak ada bayi yang baru lahir langsung bisa berjalan. Tapi berproses sedikit demi sedikit hingga mampu untuk berjalan sendiri secara mandiri. Begitu juga kita dalam bekerja. Pelajari dulu dari nol pekerjaan yang akan kita laksanakan. Perlahan tapi pasti berproses menuju keberhasilan".



Saat mengikuti lomba Pustaka Sekolah Berprestasi tahun 2021, saya bimbing ananda Nurlis untuk membuat berkas sesuai juknis. Air matanya menetes karena khawatir tidak mampu berbuat. Saya yakinkan lagi agar rasa percaya dirinya tumbuh. Puncaknya usaha yang dilakukan tidak sia-sia. Berhasil meraih juara pertama. Saat akan mengambil piala dan hadiah penghargaan, saya minta Nurlis maju ke depan untuk mengambilnya. Sementara sekolah lain kepala sekolah yang maju ke depan. Nurlis nangis lagi. Gemetar takut, karena yang lain diambil oleh kepala sekolahnya. Saya genggam tangannya dan paksa Nurlis untuk ke depan. Masih teringat saat itu "Ayo maju Nurlis. Ambil hadiahnya. Itu adalah penghargaan atas usaha kamu. Saya hanya membimbing". Saya ingin Nurlis merasakan betapa bahagianya berada di atas podium kejuaraan. Itu akan menimbulkan "ketagihan" untuk berada di podium itu lagi.
Ketika di Kabupaten akan dilaksanakan Lomba Tenaga Pustakawan Berprestasi, dari empat orang petugas perpustakaan saya memilih Nurlis. Meski bukan PNS, saya yakin Nurlis mampu. Dibantu oleh Pak Supiono selaku pengawas pembina yang membimbing penyusunan Best Practice nya, saya mengawal penyusunan berkasnya. Oleh karena Program Pustaka, Laporan Kegiatan Pustaka, Program Literasi, Laporan Kegiatan Literasi, Lomba Pojok Baca Kelas lengkap dengan administrasi perpustakaan, pemberkasan kumpulan hasil mading sudah dibuat setiap awal tahun pelajaran, ini memudahkan Nurlis untuk menyiapkan bahan.


Sebagai pimpinan saya akui bahwa terlalu keras saya menggembleng Nurlis. Saya katakan targetnya harus juara. Kita SMP N 1 IDI harus tampil ke depan. Kali ini Nurlis tidak lagi menangis. Hanya matanya berkaca-kaca, "Ibu, Nurlis takut kalah. Nurlis takut gak bisa. Nurlis bukan PNS" ujarnya. "Harus bisa. Buktikan kamu bisa. Meski bukan PNS yang penting lengkapi berkas. Ikut lomba jangan asal-asalan. Kalau kalah, kita kalah terhormat" tegas saya.
Dibantu oleh Bu Wardiah dalam melanjutkan membimbing menyusun berkas (karena saya berangkat ke Takengon dan Banda Aceh dalam study banding sekolah PSP dan penyelenggara IKM), Fauzi R yang membuat video, Asmaul Husna yang membantu penyusunan berkas mading, Mursyida teman seruangan yang membantu mengetik surat-surat yang diperlukan, Junaida KTU yang membantu administrasi yang dibutuhkan, Rani membantu mengangkat berkas-berkas yang lumayan banyak serta doa dan dukungan dari semua guru/staff, Nurlis maju. Berjuang untuk mengalahkan lawan, menjadi jawara.
Saat pengumuman, saya yang berada di depan para peserta melirik Nurlis. Saya tau Nurlis tidak berani menatap mata saya. Dialihkannya pandangan agar tak bertabrakan dengan tatap mata saya, meski kami duduk berhadapan. Dari peringkat sepuluh hingga peringkat tiga, belum tersebut nama Nurlis. Mukanya sudah merah padam. Antara kecewa dan takut.
Alhamdulillah.......terbukti usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Saat dibacakan peringkat kedua jatuh kepada Nurlis, A.Md tenaga pustakawan SMP N 1 IDI, refleks saya dan Nurlis bangun. Langsung berpelukan......(ahhh.....jadi keingat teletubbies
😎😎😎
). Saya cium kedua pipinya untuk mencurahkan rasa sayang dan bangga saya. Maafkan ibu ya Nurlis, jika terlalu "galak" dan keras dalam membimbing. Yakinlah.......itu semua karena ibu sayang dan ingin Nurlis menjadi seseorang yang hebat nantinya. Berprestasi dan bertanggung jawab. Tulis beliau di halaman facebooknya.




Nurlis sendiri dalam wawancara mengatakan bahwa ini adalah hal terindah yang diraih selama berkarir di bidang kepustakaan. "Alhamdulillah Allah memberikan rejeki untuk saya yang berhasil meraih juara II. Walaupun pada awalnya saya merasa pesimis, tetapi dukungan dari Ibu Kepala, Bapak Supiono sebagai pengawas dan teman-teman yang senantiasa membimbing memberikan dorongan motivasi yang besar kepada diri saya. Insya Allah kedepannya saya akan berjuang lebih baik lagi sehingga mampu memberikan kebanggaan kepada diri pribadi dan juga sekolah". Tutup beliau.


Aksi Bergizi Gerakan Sekolah Sehat SMP N 1 IDI

PENGUNJUNG

SUBSCRIBE