NURDLES, Limbah Beracun Paling Berbahaya Saat Ini
Pencemaran lingkungan menjadi fokus pembicaraan berbagai dunia, karena bumi yang kita tinggali ini sudah terlalu banyak kerusakan karena pencemaran lingkungan. Penyebab pencemaran lingkungan yang terjadi saat ini, akibat dari kehidupan kita sebagai manusia. Banyak bahan-bahan tidak ramah alam, yang setiap harinya kita buang begitu saja. Mulai dari cairan beracun, limbah plastik, polutan udara, dsb, walaupun awalnya tidak begitu menimbulkan kerusakan tapi lama kelamaan sudah merusak alam. Selain limbah-limbah yang kita tahu sekarang, ternayat ada limbah beracun yang lebih beracun dan saat ini sudah mencemari laut serta merusak ekosistem.
Limbah beracun yang saat ini sedang mengintai keberlangsungan ekosistem laut, adalah Nurdles. Nurdles sendiri adalah bahan baku pembuatan plastik, Nurdles berbentuk seperti butiran bola-bola kecil, bisa terbuat dari polyethylene, polypropylene, polystyrene, polyvinyl chloride, dan plastik lain. Pada Mei lalu di Sri Lanka, terjadi kecelakaan kapal kontainer X-Press Pearl, kapal kontainer ini terbakar dan tenggelam di Samudera Hindia, dari kecelakaan ini ada 350 ton minyak mentah mencemari lautan. Namun dari kecelakaan kapal X-Press Pearl bukan minyak mentah yang di khawatirkan akan mencemari lautan, tetapi tumpahnya 87 kontainer yang berisi Nurdles.
Plastik memang menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan, apalagi sekarang muncul penelitian tentang adanya micro plastik di hampir semua makhluk hidup. Di tambah dengan Nurdles ini, keberadaan plastik sebagai limbah beracun perusak lingkungan makin menjadi jadi. Nurdles yang berukuran kecil ini, bisa mengambang di air, oleh hewan-hewan laut Nurdels ini seperti makanan.
Makanya setelah kecelakaan kapal X-Press Pearl di Sri Lanka, banyak ditemukan hewan laut yang mati dan di dalam tubuhnya terdapat Nurdles. Tingkat berbahaya dari Nurdles bukan hanya itu saja, Nurdles ini bisa dikatakan sebagai "Spons Racun" dimana bisa menarik berbagai limbah-limbah beracun lain dan menempel pada permukaan. Nurdles juga bisa menjadi transportasi bagi berbagai bakteri, seperti E.Coli dan berbagai penyakit lain, karena Nurdles bisa mengambang maka bakteri ini bisa hidup di permukaannya.
Saat ini pihak pemerintah Sri Lanka sedang melakukan pembersihan Nurdles, karena limbah ini selain berada di laut juga mulai tersapu ke pesisir pantai. Selain hewan laut, beberapa burung juga di kabarkan mulai banyak yang meninggal karena Nurdles. Kejadian tumpahnya Nurdles di Sri Lanka ini juga menjadi ancaman bagi negara lain, teruatama negara yang berada di sekitar Samudera Hindia seperti Indonesia. Karena sangat mungkin sekali Nurdles ini menyebar di bantu oleh ombak. Dari penelitian, setiap tahunnya ada 230.000 ton Nurdles yang terbuang ke lautan. dan kejadian kapal pembawa Nurdles tenggelam bukan hanya di Sri Lanka saja.
Plastik memang menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan, apalagi sekarang muncul penelitian tentang adanya micro plastik di hampir semua makhluk hidup. Di tambah dengan Nurdles ini, keberadaan plastik sebagai limbah beracun perusak lingkungan makin menjadi jadi. Nurdles yang berukuran kecil ini, bisa mengambang di air, oleh hewan-hewan laut Nurdels ini seperti makanan.
Makanya setelah kecelakaan kapal X-Press Pearl di Sri Lanka, banyak ditemukan hewan laut yang mati dan di dalam tubuhnya terdapat Nurdles. Tingkat berbahaya dari Nurdles bukan hanya itu saja, Nurdles ini bisa dikatakan sebagai "Spons Racun" dimana bisa menarik berbagai limbah-limbah beracun lain dan menempel pada permukaan. Nurdles juga bisa menjadi transportasi bagi berbagai bakteri, seperti E.Coli dan berbagai penyakit lain, karena Nurdles bisa mengambang maka bakteri ini bisa hidup di permukaannya.
Saat ini pihak pemerintah Sri Lanka sedang melakukan pembersihan Nurdles, karena limbah ini selain berada di laut juga mulai tersapu ke pesisir pantai. Selain hewan laut, beberapa burung juga di kabarkan mulai banyak yang meninggal karena Nurdles. Kejadian tumpahnya Nurdles di Sri Lanka ini juga menjadi ancaman bagi negara lain, teruatama negara yang berada di sekitar Samudera Hindia seperti Indonesia. Karena sangat mungkin sekali Nurdles ini menyebar di bantu oleh ombak. Dari penelitian, setiap tahunnya ada 230.000 ton Nurdles yang terbuang ke lautan. dan kejadian kapal pembawa Nurdles tenggelam bukan hanya di Sri Lanka saja.
Manusia sudah melakukan banyak kesalahan dengan alam, kita tidak bisa menjaga tetapi malah merusak. Semoga kedepan ada jalan bagaimana, manusia bisa benar-benar hidup berdampingan dengan alam.
