
CIPTAKAN KOMUNIKASI BERKESAN ANTARA GURU DAN MURID DENGAN MENDONGENG (Oleh Rifda, S.Pd.)
Cerita dan
bercerita adalah bagian dari olah seni. Sering kita mendengar celetukan “Ngapain susah-susah ngedongeng. Biarin aja
baca bukunya sendiri.” Padahal, Mendongeng merupakan cara termudah serta
tercepat untuk membina hubungan antara
guru dan murid. Mendongeng di kelas dapat menghadirkan atmosfer relaksasi dan
sebagai media penyegaran yang kreatif. Dengan kata lain, tujuan utama
mendongeng adalah memperkaya pengalaman batin anak dan menstimulasi reaksi
sehatnya, dan dapat berperan dalam pembentukan kepribadiannya (character building). Tapi perlu di
ingat, para guru dituntut selektif dan tidak asal memilih cerita. Bisa jadi
suatu cerita justru merangsang perilaku negatif anak.
Gambaran
sederhananya mendongeng adalah tutur dengan intonasi yang jelas, menceritakan
sesuatu hal yang berkesan, menarik, mempunyai nilai-nilai khusus dan tujuan
pula. Mendongeng banyak berupa khayalan, bahkan menjurus ke membual. Meski ada unsur
membual, dongeng punya tujuan yang jelas, yaitu menyampaikan pesan-pesan moral
tanpa berkesan menggurui atau memaksakan pendapat.
Bagi siswa,
penyampaian pesan tanpa mendoktrinasi mereka sangatlah penting. Siswa tidak
dapat dipaksa untuk melakukan perbuatan begini atau bersikap begitu. Mereka
harus diberi contoh. Media yang tepat untuk memberi contoh kepada siswa
mengenai perbuatan baik atau buruk adalah melalui mendongeng.
Semua orang
sebenarnya mempunyai bakat mendongeng. Namun, hanya segelintir dari mereka yang
mau mengasah bakat mendongengnya. Mungkin tidak punya waktu dan sebagainya, sayang
sekali terabaikan lah media ideal ini. Padahal, jelas-jelas murah dan dapat
dilakukankapan saja, asal suasana hati siswa senang.
Dengan
mendongeng, anak diajak untuk berinteraksi, berfantasi, dan berpikiran kritis.
Jangan heran jika pada saat Anda tengah asyik mendongeng anak-anak bertanya, “Lo Bu, kok begini? Kok begitu?
Terus bagaimana? Kalau begini bagaimana? Memang butuh waktu dan tenaga. Akan
tetapi niscaya, hasilnya dapat dirasakan walaupun tidak dalam sekejab mata.
Yuk mulai
berdongeng, tidak harus dalam Bahasa Inggris juga lho. :)
Semoga
bermanfaat!
Referensi: Pedagogi: Strategi dan Teknik Mengajar dengan Berkesan