ANALOGI TATA SURYA
Dalam pendidikan
peserta didik di ibaratkan seperti tata surya. Antara planet Mercury dengan
planet venus berbeda. Ada yang bergerak cepat, ada yang bergerak lambat.
Begitupun dengan anak. Mereka tidak pernah sama, meskipun kembar sekalipun. Itu
adalah fitrah dari Allah sebagai pencipta yang sempurna. Biarkanlah anak itu
memilki keberagaman dan keunikan masing-masing. Bergerak sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Jadi anak tidak bisa di paksakan harus bergerak
cepat atau lambat. Biarkanlah mereka tumbuh sesuai dengan orbitnya
masing-masing menurut kodrat alam dan zamannya. Meskipun zaman terus bergerak
nilai-nilai kebudayaan haruslah menjadi perioritas utama. Karena pendidikan
adalah tempat persemaian kebudayaan.

Guru hanya menuntun saja dan menebalkan garis-garis laku dan bakat pada diri anak. Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan Pendidikan adalah menuntun semua kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka bisa mencapai kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Pendidikan itu harus memerdekan
pembelajar,menghargai. Seorang guru harus memandang dengan rasa hormat, berorentasi.selalu pada anak. Jadilah anak sebagai keluarga yang selalu siap kapan pun
dan dimanapun mereka perlukan. Berikutnya apa yang berubah dari pendidikan itu?
Budi pekerti. Budi pekerti mempunya 3 komponen, yaitu : cipta, rasa dan karsa
(kognitif, afektif dan psycomotorik). Hal ini harus tumbuh seimbang dan
holistik. Kesempurnaan budi pekerti membawa anak pada kebijaksanaan.
Kunjungi Blog saya dengan klik tulisan dibawah ini..
