PROFIL PELAJAR PANCASILA
Menurut Presiden Joko Widodo “Sistem Pendidikan Nasional
harus mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, yang berkarakter dan berakhlak
mulia, serta unggul dalam inovasi dan teknologi”
Hal ini di kuatkan oleh mas Mentri semua perubahan yang kita lakukan di sistem pendidikan akan berdampak pada profil pelajar pancasila.

Mengapa harus profil pelajar pancasila?
Ada 6 dimensi pembangun profil pelajar pancasila yang harus
di terapkan oleh seorang pendidik.
Dimensi ini adalah:
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa dan berakhlak mulia;
2) Mandiri;
3) Bergotong-royong;
4) Berkebinekaan
global;
5) Bernalar kritis;
6) Kreatif.
Keenam dimensi ini
harus berjalan dan diterapkan seimbang satu sama lain tidak bisa di pisahkan.
Satu komponen saja di pisahkan maka profil ini tidak bermakna.
Mari kita lihat contoh berikut ini. Ketika seorang pelajar
memecahkan suatu masalah dengan mengeluarkan ide- ide baru dan orisinil maka di
perlukan kemampuan bernalar kritis. Disamping itu dia juga perlu
mempertimbangkan solusi lain dengan memunculkan akhlak kepada makhluk hidup
lain yaitu dimensi beriman, bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dia pun perlu melibatkan orang
lain dengan tetap menghargai keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi
Gotong Royong dan Berkebinekaan Global).
Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat
yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang
memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi
pembentuknya.
Profil Pelajar Pancasila dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membentuk karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Mari kita lihat penjelasan lebih lanjut tentang ke 6 elemen-elemen tersebut.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Profil ini
berarti siswa tersebut mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya sebagai
bentuk religiusitasnya, percaya dan menghayati keberadaan Tuhan serta
memperdalam ajaran agamanya yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari
sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap ajaran agamanya.
Dalam usahanya memperkuat iman dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, murid dengan profil ini juga menghargai segala bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat ia tinggal, manusia lain, dan yang juga tidak boleh dilupakan, dirinya sendiri. Dengan menghargai hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain, serta alam, maka seorang murid dapat memenuhi dimensi ini.
Elemen dan Sub
elemen dari dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.
● Akhlak Beragama.
- Mengenal dan
mencintai Tuhan Yang Maha Esa
- Pemahaman
agama/kepercayaan
- Pelaksanaan ajaran
agama/kepercayaan
● Akhlak Pribadi.
- Memiliki Integritas
(sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dalam relasi dengan
orang lain)
- Merawat diri secara
fisik, mental, dan spiritual
● Akhlak kepada manusia
- Mengutamakan
persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
- Berempati kepada
orang lain
● Akhlak kepada Alam
- Menjaga lingkungan
- Memahami keterhubungan
ekosistem bumi
● Akhlak bernegara
- melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga Negara
2.Berkebinekaan Global
Murid dengan dimensi profil ini merupakan seorang murid yang berbudaya, memiliki identitas diri yang matang, mampu menunjukkan dirinya sebagai representasi budaya luhur bangsanya, serta terbuka terhadap keberagaman budaya daerah, nasional, global. Hal ini dapat diwujudkan dengan kemampuan berinteraksi secara positif antar sesama, memiliki kemampuan komunikasi interkultural, serta mampu memaknai pengalamannya di lingkungan majemuk sebagai kesempatan pegembangan dirinya.
Elemen dan Sub elemen dari dimensi
Berkebinekaan Global:
● Mengenal dan
menghargai budaya.
- Mendalami budaya
dan identitas budaya
- Mengeksplorasi dan
membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya
- Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap keanekaragaman budaya
● Komunikasi
dan interaksi antar budaya
- Berkomunikasi antar budaya
- Mempertimbangkan
dan menumbuhkan berbagai perspektif
● Refleksi dan
tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
- Melakukan refleksi
terhadap pengalaman kebinekaan
-
Menghilangkan stereotip dan prasangka
- Menyelaraskan perbedaan budaya
● Berkeadilan Sosial.
- Turut serta aktif,
membangun masyarakat yang adil, inklusif dan berkelanjuta
- Berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan bersama
- Memahami peran individu dalam demokrasi
Seorang murid
yang memiliki dimensi Gotong Royong berarti murid tersebut mampu berkolaborasi
dengan orang lain dan secara proaktif mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan
kebahagiaan orangorang yang ada dalam masyarakatnya. Murid tersebut juga sadar
bahwa Ia tidak hidup sendiri, memiliki kesadaran diri sebagai bagian dari
kelompok, sehingga perlu ada usaha dari dirinya untuk membantu pencapaian
kebahagiaan kelompoknya.
● Kolaborasi.
- Kerjasama
- Berkomunikasi untuk
mencapai tujuan bersama
- Menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari
peran dirinya dan peran orang lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan
kelompok)
- Koordinasi Sosial
(melakukan koordinasi demi pencapaian tujuan bersama)
● Kepedulian
- Tanggap terhadap
lingkungan - Persepsi sosial (memahami dan menghargai lingkungan sosialnya,
untuk memunculkan situasi yang sejalan dengan kesejahteraan lingkungan
sosialnya)
● Berbagi (memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama)
4. Mandiri
Seorang murid yang memiliki dimensi mandiri berarti murid tersebut mempunyai prakarsa atas pengembangan diri dan prestasinya dan didasari pada pengenalan kekuatan serta keterbatasan dirinya serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya. Murid yang memiliki dimensi ini juga mampu mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan, tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun tujuan bersama.
Elemen dan sub elemen dari dimensi Mandiri
● Pemahaman diri dan
situasi
- Mengenali kualitas
dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
- Mengembangkan
refleksi diri
● Regulasi Diri
- Regulasi Emosi
- Menetapkan tujuan
dan rencana strategis pengembangan diri dan prestasi
- Memiliki inisiatif bekerja secara mandiri
- Mengembangkan
kendali dan disiplin diri
- Percaya diri,
resilien dan adaptif
5. Bernalar Kritis
Seorang murid
yang memiliki dimensi Bernalar Kritis berarti murid tersebut mampu menggunakan
kemampuan nalar dirinya untuk memproses informasi, mengevaluasinya, hingga
menghasilkan keputusan yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang
dihadapinya. Murid tersebut mampu menyaring informasi, mengolahnya, mencari
keterkaitan berbagai informasi, menganalisa serta membuat kesimpulan
berdasarkan informasi tersebut. Dimensi ini juga berarti keterbukaan terhadap
berbagai macam perspektif ataupun pembuktian baru (termasuk pada pendapatnya
semula yang digugurkan oleh pembuktian baru ini). Keterbukaan ini pun mampu
bermanfaat dalam kehidupan murid di masa mendatang karena menumbuhkan murid
yang terbuka, mau mengubah pendapatnya, serta menghargai pendapat orang lain.
Berikut
beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Bernalar Kritis:
● Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
- Mampu Mengajukan pertanyaan (untuk mengumpulkan data yang
akurat)
- Mengidentifikasi,
mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan
● Menganalisa dan
mengevaluasi penalaran
● Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
6. Kreatif
Seorang murid
yang memiliki dimensi kreatif berarti mampu memodifikasi, menghasilkan sesuatu
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai
persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan di sekitarnya.
● Menghasilkan gagasan yang orisinal
● Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
● Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Dalam usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini, tentunya perlu peran pendidik untuk menuntun anak serta menumbuhkan berbagai karakter/nilai yang dijabarkan. Peran pendidik yang pertama dalam terkait dengan Profil Pelajar Pancasila ini adalah mengenali dan menjalankan profil ini terlebih dahulu untuk dirinya sendiri. Ketika seorang pendidik mencoba menjalankan profil ini, maka akan lebih mudah bagi murid untuk mengikutinya. Keteladanan seorang guru dalam menjalankan ini pastinya akan dilihat dan kemudian dipelajari oleh para murid.
Profil Pelajar Pancasila ini juga tidak hanya diajarkan
dalam mata pelajaran tertentu, namun terintegrasi dalam muatan pembelajaran.
Demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini dibutuhkan pendidik yang mumpuni
dalam menjadi teladan dan menciptakan perubahan. Pelajar Pancasila adalah
karakter yang diharapkan muncul pada segenap murid di Indonesia. Keenam
karakter tersebut tercerminkan melalui perilaku sehari-hari yang akhirnya
menjadi kebiasaan. Untuk mendukung tercapainya karakter ini, setiap guru perlu
menanamkan nilai - nilai dan pola pikir sebagai penuntun atau pamong.
Kunjungi Blog saya dengan klik tulisan dibawah ini..
